Text
Dari Balik Penjara-Penjara al-Assad Suriah 2011 - 2019
Sejak tahun 2011, rezim diktator Suriah telah melakukan operasi pemusnahan sistemik terhadap warga yang menuntut hak-hak dasar mereka. Ratusan ribu warga sipil telah ditangkap oleh rezim Suriah, dibunuh dengan penyiksaan, tewas dalam penahanan, atau dieksekusi.
Perkiraan The Syrian Observatory of Human Rights, jumlah korban terbunuh selama 10 tahun kekejaman rezim Assad di Suriah antara 387.000 hingga 593.000. Hampir 7 juta orang telah mengungsi. Sekira 40 persen di antaranya menyelamatkan diri dari tempat tinggalnya sebanyak tiga kali. Sedangkan 5,6 juta lainnya telah keluar dari Suriah, kebanyakan ke Turki dan Lebanon.
Kesaksian Petugas Kuburan Massal
Tanggal 9 dan 10 September 2020 lalu, seorang mantan petugas kuburan massal bersaksi tentang detail mengerikan sistem penyiksaan rezim Suriah, yang berlangsung di Koblenz, Jerman. Itu adalah proses peradilan pertama di dunia atas kasus penyiksaan di Suriah; yang berada di bawah hukum yurisdiksi universal Jerman tentang kejahatan terhadap kemanusiaan.Kesaksian itu mengungkapkan perincian teknis dari apa yang masih terus berlangsung hingga hari ini, yakni sistem penyiksaan dan pemusnahan warga Suriah.
Saksi yang diberi kode nama “Z 30/07/19” itu dalam keterangannya mengatakan bahwa pada akhir tahun 2011, aparat intelijen rezim memintanya dan beberapa rekannya untuk bekerja kepada mereka.Tugas mereka adalah mengangkut dan mengubur jenazah korban. Petugas menyediakan minibus kepada pekerja pemakaman tanpa plat nomor, tetapi ditempeli gambar diktator Bashar al-Assad.
Truk Angkut Ratusan Mayat, Empat Kali Sepekan
Beberapa kali dalam sepekan, mulai tahun 2011 hingga 2017, pekerja tersebut mengangkut rekan-rekannya dari rumah sakit militer menuju kuburan al-Quteifa dan Najha untuk menurunkan dan mengubur mayat dari truk besar berpendingin, yang biasanya dikawal oleh aparat intelijen.Rata-rata tiga truk digunakan, yang masing-masing mengangkut 300 hingga 700 mayat, empat kali dalam sepekan.
Dalam sidang, dia memperkirakan jumlah mayat mencapai 1,5 juta, bahkan mungkin lebih dari itu. Petugas pemakaman mengatakan mayat-mayat itu telanjang, serta diberi tanda merah dan biru. Sejumlah jenazah kehilangan organ dalam. Sejumlah lain tidak memiliki kuku jari tangan, kuku kaki, atau kuku jari tangan dan kaki. Ketika truk dibuka, saksi mengenang, terdengar seperti botol gas yang dibuka; mengeluarkan bau yang sangat menyengat, diikuti aliran darah bercampur cacing dan belatung.
Suatu ketika, seorang pria yang akan dikubur diketahui masih hidup. Kemudian seorang petugas memerintahkan seorang pengemudi ekskavator untuk menggilasnya. Di lain waktu, saksi menemukan jasad perempuan yang sedang menggendong mayat anak di pelukannya. Dia hampir putus asa saat melihatnya.
Informasi tentang lokasi kuburan massal bukanlah hal baru. Beberapa kelompok HAM telah mendokumentasikan kuburan massal untuk menguburkan tahanan di Suriah sejak 2012, dan berulang kali setelah itu. Termasuk kuburan massal al-Quteifa dan Najha, di mana petugas pemakaman rezim menggambarkan aktivitasnya.
Pada tahun 2013, aktivis lapangan di kawasan al-Quteifa melaporkan bahwa mereka melihat, pada pagi hari tanggal 12 Juni 2013, anggota Divisi Ketiga serdadu menguburkan puluhan jenazah di kuburan massal di al-Quteifa – kuburan yang sama dengan yang disebutkan oleh pekerja pemakaman.
Pada tahun 2013, LSM Violation Documentation Center (VDC) menerbitkan investigasi bersama Human Rights Watch, yang menunjukkan gambar satelit dari kuburan massal dan lokasinya di Najha dan Al-Bahdaliyah dekat Damaskus.
Buku “Dari Balik Penjara-Penjara Al-Assad”
Buku “Dari Balik Penjara-Penjara Al-Assad” adalah dokumentasi penting tentang kekejaman rezim Assad terhadap warga Suriah terutama yang disekap dan disiksa — sejumlah besar sampai mati, di penjara-penjara rezim itu, sejak tahun 2011 sampai 2019.
Buku ini disusun oleh Tim Sahabat Al-Aqsha yang sejak 2011 mengumpulkan data elektronik maupun wawancara langsung dengan mantan tawanan yang disekap atau keluarganya.
Berbagai organisasi kemanusiaan dan hak asasi manusia memperkirakan 130 ribu orang laki-laki, perempuan, tua, muda, anak-anak saat ini masih disiksa dan disekap di penjara-penjara rezim Assad Suriah.
Kepada seluruh masyarakat Indonesia diajak ikut serta memanjatkan doa bagi kembalinya perdamaian dan tegaknya keadilan di Suriah, serta bebaskan warga Suriah dari kekejaman dan kezhaliman.
B03643 | 933 AQS d | Perpustakaan STIQ Isy Karima (Rak 900) | Tersedia |
B03644 | 933 AQS d | Perpustakaan STIQ Isy Karima (Rak 900) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain