Text
Ilm Al-Uslub Stilistika Bahasa Dan Sastra Arab
Berikut adalah buku teks cetak 'Ilm Aluslub; Stilistika Bahasa dan Sastra Arab oleh Syihabuddin Qalyubi. Kamu juga bisa request judul buku maupun ebook (buku digital) lainnya loh. Selamat belajar kapanpun dan dimanapun bersama MANNAEDU!
Stilistika sebagai salah satu cabang linguistik yang relatif baru berkembang di Indonesia, dibutuhkan penggalian dan pengembangan sehingga dapat setara dengan analisis stilistika pada berbagai bahasa lainnya. Buku stilistika bahasa dan sastra Arab ini diupayakan untuk merengkuh dua tujuan sekaligus, yakni tujuan praktis dan tujuan idealis. Tujuan praktis yaitu dapat mengkaji dan mengapresiasi teks bahasa Arab, sedangkan tujuan idealisnya dapat berperan dalam pengayaan bahasa dan sastra Indonesia.
Stilistika tradisi Arab, embrionya ada sejak zaman sahabat, lalu berkembang bersamaan dengan derap ekspansi Islam ke luar jazirah Arab. Respons non Arab terhadap ajaran Islam sangat marak bersamaan dengan maraknya kajian-kajian sumber Islam melalui media bahasanya, maka muncullah para linguis yang handal, seperti al-Farrâ al-Jâhiȥ, al-Rumâni, al-Khaṭṭâbi, al-Bâqilâni, al-Jubbâi, dan al-Qâḍi Abd Al-Jabbâr. Mereka mengemukakan teor-teori stilistika dalam format Balâghah terutama dalam kemasan al-Naẓm. Ada beberapa teori yang dikembangkan mirip dengan yang berkembang di Stilistika Barat, misalnya teori al-Bâqilâni (abad ke-4 H) bahwa setiap penyair memilki gaya sendiri. Mirip teori Buffon: le style c’est l’homme mȇme (style adalah orangnya itu sendiri).
Teori stilistika dalam kemasan al-Naẓm mencapai puncaknya pada masa al-Jurjâni (w. 471 H.) terutama dalam kedua bukunya Dalâ’il al-I’jâz dan Asrâr Al-Balâghah. Ia telah meletakan pondasi teori-teori stilistika mendahului teori yang dikemukakan Charles Bally (1865-1947) atau ahli Stilistika Barat lainnya sehingga tidak berlebihan jika Abdul Qâhir al-Jurjâni disebut sebagai peletak pondasi stilistika.
Pada masa moderen stilistika Arab dipelopori Ahmad al-Syâyib dan Amîn al-Khûli dengan menggunakan istilah Ilm al-Uslûb atau al-Uslûbiyyah. Dalam perkembangannya terjadi tarik menarik antara yang berpegang teguh pada turâś dan yang membuka lebar-lebar pengaruh Stilistika Barat. Namun, kedua pihak sepakat bahwa Ilm al-Uslûb huwa ibn syar’iy li al-balâghah (stilistika adalah anak sah Albalagah). Pada masa kontemporer Ilm al-Uslûb tidak hanya digunakan untuk menganalisis teks-teks kitab suci dan karya-karya klasik saja, tetapi juga untuk menganalisis wacana jurnalistik, politik dan yang lainnya.
B02025 | 492.7 QAL i | Perpustakaan STIQ Isy Karima (Rak 400) | Tersedia |
B02026 | 492.7 QAL i | Perpustakaan STIQ Isy Karima (Rak 400) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain